Mana Yang Lebih Baik, Reit Atau Fractional Ownership?
11 Jul 2017 by Admin Fractiown
Berinvestasi dalam instrumen properti kini semakin populer, dan pilihan produknya pun kian beragam. Dari sekian banyak produk properti yang beredar di pasar, salah satu yang paling menarik adalah produk properti sewa. Meski demikian, masalah keterbatasan modal dan juga minimnya pengalaman, membuat kebanyakan orang enggan mencoba berinvestasi di dalamnya.
Sebagai solusi, sebenarnya terdapat beberapa cara berinvestasi properti yang tidak mengharuskan Anda untuk membeli satu unit properti secara utuh. Dua diantaranya adalah melaluireal estate investment trust (REIT) dan sebuah metode pembelian properti yang saat ini tengah naik daun: kepemilikan properti secara parsial atau fractional ownership.
REIT atau yang lebih dikenal dengan nama Dana Investasi Real Estate (DIRE) di Indonesia kerap disebut sebagai “saham properti”. Produk ini berisikan dana kolektif dari sejumlah individu yang diinvestasikan ke dalam satu portofolio investasi berupa aset-aset properti. Setiap orang dapat membeli saham REIT selama produk ini terdaftar di bursa efek. Namun, perlu diingat, ketika Anda menginvestasikan dana Anda dalam produk REIT, Anda tidak akan tahu proyek properti mana saja yang Anda “beli”.
Berbeda halnya dengan metode pembelian properti melalui model fractional ownership. Dengan metode ini, Anda dapat dengan bebas memilih properti yang Anda sukai melalui media berbasis online dengan hanya mengeluarkan dana mulai dari sekitar Rp13 juta untuk dapat membeli saham atau kepemilikan dalam produk properti tersebut.
Secara singkat, kira-kira begini prosedurnya: Anda memilih produk properti yang Anda minati dan menginvestasikan sejumlah dana di sana sesuai kemampuan Anda, lalu menunggu dana terkumpul dari investor-investor lain sesuai dengan harga pasar properti tersebut, dan voila! Kini Anda resmi menjadi salah satu pemilik properti yang Anda inginkan. Dengan demikian, hanya dengan dana minim, Anda pun memiliki kesempatan untuk membeli produk properti premium di ibu kota.
Berikut ini beberapa perbedaan antara berinvestasi melalui produk REIT dan melalui skema fractional ownership.
Skala dan Transparansi: Ketika berpartisipasi dalam model fractional ownership, Anda dapat memilih secara langsung aset properti yang ingin Anda sertakan ke dalam portofolio investasi Anda, sehingga lebih fleksibel, dan pilihan produk pun lebih bervariasi. Anda juga dapat melakukan riset terlebih dahulu untuk mengetahui potensi keuntungan dari masing-masing produk properti yang ingin Anda pilih. Sebaliknya, REIT tidak memungkinkan Anda untuk dapat melakukan hal-hal di atas. Portofolio produk dalam REIT dipilih oleh manajer investasi yang Anda tunjuk, yang biasanya meliputi puluhan atau bahkan ratusan proyek properti komersial dengan lokasi yang tersebar. Dengan demikian, Anda pun tidak memiliki kendali akan portofolio investasi Anda.
Biaya: Membeli properti melalui metode fractional ownership biasanya dikenakan biaya tambahan untuk akses ke properti yang diinginkan atau keanggotaan untuk ikut serta dalam sistem pendanaan kolektif. Namun, nilainya jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan REIT. Dalam REIT, investordibebankan biaya tahunan berupa jasa atas pengelolaan portofolio dan komisi untuk broker. Biaya ini dapat mencapai hingga 10 persen dari total return.
Likuiditas: Produk REITmemungkinkan investor untuk melakukan jual-beli di pasar saham. Jika Anda membutuhkan dana cepat, Anda dapat dengan mudah menjual kepemilikan REIT Anda di bursa efek. Sementara itu, kepemilikan dalam fractional ownership bisa dibilang kurang likuid, karena produknya tidak terdaftar di pasar saham, sehingga dana Anda akan lebih sulit dicairkan sebelum jatuh tempo. Investasi jenis ini memiliki jangka waktu tertentu, jadi bersiaplah memilih produk dana kolektif yang sesuai dengan preferensi dan horizon investasi Anda.
Baik produk REIT maupun model fractional ownership memangmenawarkan keunggulan investasi masing-masing. Namun, jika Anda memiliki strategi investasi yang jelas dan matang, metode fractional ownership dapat menawarkan peluang investasi yang lebih luas dan sesuai dengan preferensi tiap-tiap investor, serta memiliki fleksibilitas akan pilihan produk yang tidak dapat difasilitasi oleh produk REIT.